Selasa, 06 Desember 2016

Makalah Tentang Aktiva Tetap Berwujud


 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus), posting buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo setelah pentupan, dan jurnal balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban dan modal. Aktiva tetap terdiri dari dua, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Dan yang akan dibahas kali ini adalah Aktiva Tetap Berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara rinci tentang aktiva tetap berwujud. Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap sebuah perusahaan.

1.2      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Aktiva ?
2.      Apa arti penting dari Aktiva Tetap ?
3.      Apa pengertian Aktiva Tetap Berwujud ?
4.      Bagaimana Karakteristik Aktiva Tetap Berwujud ?
5.      Apa saja Jenis Aktiva Tetap Berwujud ?
6.      Bagaimana Perolehan, Penyusutan, Pelaporan, Penarikan, Pemberhentian Aktiva Tetap Berwujud ?
7.      Bagaimana Prinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud ?
8.      Apa saja Pengeluaran – Pengeluaran Aktiva Tetap Berwujud ?
9.      Apa saja Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva ?
10.  Apa saja Asuransi Aktiva ?


1.3      TUJUAN MAKALAH
1.      Mengetahui pengertian dari Aktiva sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
2.      Mengetahui arti penting dari Aktiva Tetap.
3.      Mengetahui pengertian dari Aktiva Tetap Berwujud
4.      Mengetahui Karakteristik Aktiva Tetap Berwujud ?
5.      Mengetahui Jenis Aktiva Tetap Berwujud ?
6.      Mengetahui Perolehan, Penyusutan, Pelaporan, Penarikan, Pemberhentian Aktiva Tetap Berwujud ?
7.      Mengetahui Prinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud ?
8.      Mengetahui Pengeluaran – Pengeluaran Aktiva Tetap Berwujud ?
9.      Mengetahui Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva ?
10.  Mengetahui Asuransi Aktiva ?




BAB II
PEMBAHASAN
2.1       PENGERTIAN AKTIVA
Aktiva adalah kekayaan perusahaan yang berwujud dan tidak berwujud, serta pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Pengertian aktiva menurut beberapa orang ahli sebagai berikut :
a.       Menurut Dra. Lanita Winata, Akuntan (1994, hal 55) menjelaskan :
“Aktiva ialah Sejumlah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh suatau perusahaan berupa uang, barang dan hak yang timbul dari transaksi-transaksi yang terjadi di masa lampau dan dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang”.

b.      Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (2002, hal 13, paragraf 49) menjelaskan : “Aktiva ialah Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Aktiva ialah Kekayaan atau sumber-sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang terjadi di masa lampau dan diharapkan akan memberi manfaat di masa depan.

2.2       PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap adalah Aktiva Tetap Berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Pengertian Aktiva Tetap Berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut :
a)      Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”.
b)      Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan dalam operasional perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera.

2.3.      PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva Tetap Berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan lain-lain. Dari macam-macam aktiva tetap berwujud tersebut, untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
a)      Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
b)      Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis.
c)      Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.

2.4       KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP BERWUJUD
1.      Tidak untuk dijual kembali
2.      Memiliki wujud fisik
3.      Memiliki nilai material, harga dari aset cukup signifikan misalnya seperti : harga tanah, harga mesin, harga bangunan dan lain sebagainya
4.      Memiliki periode manfaat dengan jangka waktu yang panjang (lebih dari 1 tahun)
5.      Dapat memberikan banyak manfaat di masa yang akan datang
6.      Aset dapat dipergunakan secara efektif dalam aktifitas normal perusahaan (tidak untuk dijual kembali seperti halnya produk, persediaan dan investasi)
7.      Dimiliki oleh perusahaan tidak sebagai investasi

2.5       JENIS  AKTIVA TETAP BERWUJUD
1.      Aktiva yang merupakan sumber dari penyusutan atau depresiasi
Bangunan  atau gedung, mesin – mesin produksi, dll
2.      Aktiva yang merupakan sumber dari deplesi/penyusutan
Tambang mineral, mineral deposit, atau sumber alam, dll
3.      Aktiva yang tidak mengalami penyusutan atau tidak mengalami deplesi
Tempat atau tanah dimana bangunan perusahaan di dirikan, dll

2.6      PEROLEHAN, PENYUSUTAN, PELAPORAN, PENARIKAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva atau harta ( assets ). Aktiva menunjukan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan yang merupalan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha.  Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan .Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Neraca adalah laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan yang didalamnya terdiri dari tiga komponen penting yaitu aktiva, kewajiban dan modal. Aktiva dapat dibedakan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.

Ø  PEROLEHAN         
v  Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam-macam maka masing-masing jenis mempunyai masalah-masalah khusus, seperti berikut ini :


1.   Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :

a)      Harga beli
b)     Komisi pembelian
c)      Bea balik nama
d)     Biaya penelitian tanah
e)      Iuran-iuran (pajak-pajak) selama tanah belum dipakai
f)      Biaya merobohkan bangunan lama
g)     Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
h)     Pajak-Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian

2.   Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
a)      Harga beli
b)     Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
c)      Komisi pembelian
d)     Bea balik nama
e)      Pajak-Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian

3.   Alat-Alat Kerja
Alat-alat kerja yang dimiliki biasa berupa alat-alat untuk mesin atau alat-alat tangan.
Yang merupakan harga perolehan mesin dan alat-alat adalah
a)      Harga beli
b)     Pajak-pajak yang menjadi beban pembeli
c)      Biaya angkut
d)     Asuransi selama dalam perjalanan
e)      Biaya pemasangan
f)      Biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

4.   Pattern dan dies atau Cetakan-Cetakan
Cetakan-cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya.

5.   Perabotan dan Alat-Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat-alat harus dipisahkan-pisahkan untuk fungsi-fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng-masing fungsi tersebut.

  6.   Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda.

7.   Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang-barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual.

v  Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan.
1.   Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan.
2.   Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan.

3.   Perolehan Melalui Pertukaran
a)        Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.

b)        Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
       Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
     1.   Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
     2.   Pertukaran aktiva tetap yang sejenis

4.    Pembelian angsuran
Ada kalanya aktiva tetap dibeli secara angsuran. Dalam hal demikian kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembayaran akan dilakukan dalam sekian kali angsuran dan terhadap saldo yang belum dibayar dikenakan bunga. Sebagai contoh  perusahaan membeli tanah dengan harga Rp .50.000.000 dengan 25 kali angsuran bulanan terhadap saldo yang belum dibayar, dan dikenakan bunga 12% setahun. Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
(D) Tanah                                            50.000.000
(K) Hutang angsuran                          50.000.000

Pada waktu membayar angsuran pertama, jumlah yang harus dibayar dihitung sebagai berikut:     
            Angsuran bulanan Rp50.000.000 : 25 =                     Rp.2.000.000
            Bunga selama sebulan yang belum dibayar
            1/12 x 12%  x Rp.50.000.000 =                                  Rp.   500.000
            Jumlah yang harus dibayar                                          Rp.2.500.000



Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pembayaran ini :
(D) Hutang angsuran                          2.000.000
(D) Biaya bunga                                     500.000
(K) Bank                                                                2.500.000

Angsuran kedua terdiri dari hutang pokok bulanan sebesar Rp 2.000.000 dan sisa hutang Rp 48.000.000. Bunga yang dibebankan 1/12 x 12% x Rp.48.000.000 = Rp.480.000.Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
            (D) Hutang angsuran                       2.000.000
            (D) Biaya bunga                                  480.000
                        (K) Bank                                                         2.480.000
proses perhitungan, pembayaran dan pencatatan angsuran seperti tersebut akan berulang setiap bulan sekali samapai semua hutang angsuran telah dibayar.

5.    Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan.

6.    Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam.

Ø  PENYUSUTAN
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidak seimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud ini disebut penyusutan ( depreciation). Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan adalah debit biaya penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perkiraan akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan. Selisih antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan merupakan bagian dari harga perolehan yang belum disusutkan. Selisih ini disebut nilai buku
v  Metode Penyusutan
Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat. Dasar penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai buku. Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif  penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
a.       Metode garis lurus ( Straight line )
Biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
       Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
Contoh :
Tarif penyusutan dengan taksiran manfaat 5 tahun , maka tarifnya 100% : 5 = 20 %
harga kendaraan Rp 12.500.000, nilai sisa diperkirakan Rp 1.550.000, maka biaya penyusutannya = 20% (Rp.12.500.000 – Rp.1550.000) = Rp.2.190.000

Th
Harga
Perolehan
Biaya
Penyusutan
Ak.
Penyusutan
Nilai buku
1
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.2.190.000
Rp.10.310.000
2
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.4.380.000
Rp. 8.120.000
3
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.6.570.000
Rp. 5.930.000
4
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.8.760.000
Rp. 3.740.000
5
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.10.950.000
Rp. 1.550.000

b.      Metode saldo menurun ( Declining balance )
Biaya penyusutan akan merata sepanjang umur aktiva tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran masa manfaat dikarenakan semakin tua, kapasitas aktiva dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun.     
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode

c.      Metode Jam Jasa (service hours method)
  • Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time)
  • Dalam cara ini beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban depresiasi periodic besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan). Depresiasi dengan metode ini dihitung dengan rumus :
    Depresiasi/Jam = {(Harga perolehan – Nilai sisa)/Taksiran jam jasa }
    Depresiasi = {(Depresiasi/jam) x Jam penggunaan}



d.      Metode jumlah angka tahun
Akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa

e.       Metode unit produksi
Dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian atau unit unit kegiatan yang lain. Harga perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan.
Depresiasi dihitung sebagai berikut :
Depresiasi/satuan = {(Harga perolehan – Nilai sisa) /Taksiran hasil produksi}
Depresiasi = (Depresiasi/satuan x satuan hasil produksi)

Ø  PENILAIAN DAN PELAPORAN
Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicatat sebagai kerugian. Dalam laporan keuangan, aktiva tetap dirinci menurut jenisnya, seperti tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan dan lain-lain.
Contoh penyajian kelompok aktiva tetap di neraca apabila akumulasi penyusutan dikurangkan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

            Aktiva tetap :
                        Peralatan kantor                      Rp.  30.000.000
                        Peralatan toko                         Rp.  50.000.000
                        Kendaraan                               Rp.  25.000.000
                        Gedung                                   Rp.105.000.000
                        Tanah                                      Rp.  20.000.000 +
                                                                        Rp. 230.000.000          
                        Akumulasi penyusutan         ( Rp   52.500.000 )
                        Total aktiva tetap,neto            Rp. 177.500.000           
Buku Aktiva Tetap
Perkiraan aktiva tetap dibuku besar perlu dibuatkan rinciannya dalam buku aktiva tetap (fixed assets subsidiary ledger). Buku tambahan ini merinci aktiva tetap dibuku besar menurut jenisnya.

Ø  PENARIKAN
1.      Penjualan      
Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirements) dapat dilakukan dengan dijual, ditukarkan dengan aktiva lain atau dibuang begitu saja (dihapuskan). Ayat jurnal yang harus dibuat untuk ketiga macam transaksi tersebut sedikit berbeda, namun yang pasti, nilai buku aktiva yang bersangkutan harus dikeluarkan dari pembukuan. Hal ini dilakukan dengan mengkredit harga perolehan dan mendebit akumulasi penyusutannya. Suatu aktiva tetap tidak boleh dikeluarkan dari pembukuan hanya karena telah habis disusutkan. Harga perolehan maupun akumulasi penyusutan aktiva tetap yang telah habis disusutkan tetap disajikan, walaupun kalau dinettokan, nilai bukunya sama dengan nol.
Apabila suatu aktiva tetap dijual, nilai bukunya dihitung sampai dengan tanggal penjualan. Nilai buku ini kemudian dibandingkan dengan hasil penjualan yang diterima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau kerugian karena penjualan aktiva tetap.

2.      Penukaran
Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang manfaatnya, dapat ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva tetap dapat dilakukan dengan aktiva sejenis (misalnya mobil dengan mobil) atau dapat juga dengan tidak sejenis (misalnya mobil dengan mesin).
Dalam penukaran (trade in) aktiva tetap, terlebih dahulu harus ditentukan nilai tukarnya (trade in allowance). Selisih antara nilai tukar aktiva lama dengan harga aktiva baru merupakan keuntungan atau kerugian dari penukaran. Apabila nilai tukar lebih besar dari nilai buku, maka memperoleh keuntungan dan sebaliknya jika nilai tukar lebih kecil dari nilai buku maka merupakan kerugian. Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aktiva tetap yaitu :
a)      penukaran aktiva tidak sejenis, keuntungan dan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.
b)      Untuk penukaran aktiva sejenis, keuntungan dikurangkan pada harga aktiva baru, sedangkan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.
3.      Penghapusan
Kemungkinan lain bagi aktiva yang sudah tidak bermanfaat adalah dihapuskan. Ini terjadi kalau aktiva tetap tidak dapat dijual atau ditukarkan. Apabila aktiva belum disusutkan penuh, maka akibat penghapusan ini adalah terjadinya kerugian sebesar nilai buku. Seperti halnya kerugian dari penjualan aktiva tetap kerugian karena penghapusan aktiva juga dilaporkan sebagai biaya lain-lain. Adakalanya penghapusan aktiva tetap dilakukan karena kejadian – kejadian yang tidak diharapkan seperti kebakaran.
Untuk menggambarkan kejadian ini, anggaplah bahwa mobil yang dibeli pada tanggal 2 januari 199 AA dengan harga Rp. 10.000.000, pada tanggal 1 Juli 199 B mengalami tabrakan berat dan tidak dapat dipakai lagi. Ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi adalah Rp. 8.000.000.

Ayat jurnal yang sesuai yaitu :
1.         (D) Biaya penyusutan                                        Rp. 1.000.000
(K) Akumulasi penyusutan                                         Rp.   1.000.000
           
2.         (D) Akumulasi penyusutan                                Rp. 7.000.000
(D) Kerugaian karena penghapusan a.t             Rp. 3.000.000
(K) Kendaraan                                                               Rp. 10.000.000

3.          (D) Piutang klaim asuransi                               Rp. 8.000.000
          (K) Pendapatan klaim asuransi                                     Rp.   8.000.000

Ayat jurnal (1) adalah ayat jurnal untuk mencatat penyusutan dari tanggal 1 Januari 199 A sampai dengan 1 Juli 199 B yang belum dicatat. Ayat jurnal (2) mencatat penghapusan aktiva tetap, sedang ayat jurnal (3) mencatat klaim asuransi yang akan diterima.

Ø  PEMBERHENTIAN AKTIVA
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.



2.7      PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
PSAK No. 16 menyatakan:
 “Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan”

2.8  PENGELUARAN PENGELUARAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
1)      Pengeluaran modal (capital expenditure)
Adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening aktiva (dikapitalisasi).

2)      Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)
Adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening biaya

2.9     BIAYA – BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN AKTIVA
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran-pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :

1.    Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi setelah beberapa tahan, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode-periode yang menerima manfaat.



2.    Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.

3.     Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar.

4.     Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain-lain.
5.      Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi.

2.10    ASURANSI AKTIVA
Ø  Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis.

v  Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah-langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
1)      Menyusun kembali catatan-catatan yang terbakar
2)      Menyesuaikan buku-buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
3)      Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
4)      Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya-biaya yang timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
5)      Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
6)      Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar.
Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran.
Ø  Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yang lebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
a.       Jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara
asuransi bersama
b.   Jumlah pertanggungan dalam polis
c.   Jumlah kerugian yang sebenarnya

Ø  Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva-aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran.













BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
Setelah kita mengupas beberapa masalah seputar aktiva tetap, dapat disimpulkan bahwa
Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya lama digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar. Aktiva ini digolongkan menjadi aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets ) dan aktiva tidak berwujud ( intangible assets ). Tidak ada criteria standar mengenai jangka waktu pemakaian minimal untuk membedakan aktiva tetap dengan aktiva lainnya. Walaupun demikian, pemakaian lebih dari satu tahun, pada umumnya digunakan sebagai pedoman. Kriteria lain adalah aktiva tersebut harus dipakai dalam kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Hanya aktiva yang nilainya tinggi saja yang biasanya dikelompokan sebagai aktiva tetap.
aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Seperti, mesin, peralatan, tanah, dan lain-lain.

3.2       SARAN
Setelah disusunnya makalah mengenai Aktiva Tetap Berwujud, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah Teori Akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.



DAFTAR PUSTAKA

*      Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar Akuntansi 2.  Edisi 4. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
*      Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
*      Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
*      PSAK No. 19 Aktiva Tak Berwujud.pdf
*      ED-PSAK No. 19 Revisi 2009 Aset Tidak Berwujud.pdf
*      AKUNTANSI.pdf