THE LOVE STORY
“AKU MENEMUKANMU DALAM ISTIKHOROHKU”
Perjalanan singkat manusia, terkadang tidak bisa ditebak
apa yang akan terjadi pada masa depan. Karena itu semua telah ditakdirkan-Nya.
Semua yang terjadi telah tercatat pada kitab lauhul mahfudz.
Sebegitu beratnya kita mencintai seseorang, sebegitu
dalamnya kita mengagumi seseorang, tidak akan pernah bersatu jika tidak ada
takdir-Nya yang meridhoi. Sejauh nya jarak yang memisahkan, seluasnya rintangan
yang menghadang dan ujian yang diberikan, jika memang telah ditakdirkan
bersatu, maka atas Ridho-Nya semua akan terjadi.
Meski aku mengagumimu, bagiku takkan ada kata yang
terucap untuk mengiba hal yang tak perlu. Bagiku tak ada perbuatan yang harus
menunjukkan padamu bahwa aku mengagumimu, karena pada akhirnya takdir-Nya lah
yang berbicara, takdir-Nya lah yang akan membuktikan dengan siapa kita akan
bersama dan membangun sebuah bahtera cinta.
Aku ingin sedikit berbagi tentang sebuah kisah perjalanan
cinta, kisah nyata tentang sahabatku.
Namaku Rani Syifa...
Tak pernah ku sangka bahwa kisah perjalan cintaku akan
seindah ini. Ternyata memang benar bahwa semua cinta akan indah pada waktunya.
Dan aku menemukannya dalam istikhorohku.
Sebuah kisah ini berawal saat awal aku masuk kuliah. Saat
mulai masuk kuliah, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku mahasiswa baru
untuk mengikuti ospek. Setelah mengikuti ospek ada kegiatan yang diadakan untuk
seluruh mahasiswa baru, kegiatannya berupa kuliah perdana yang diadakah oleh
Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa.
Kuliah perdana ini seperti kegiatan seminar motivasi,
karena pemateri nya begitu luar biasa. Beliau menyampaikan materi begitu bagus
dan begitu menggetarkan jiwa, karena didalamnya yang dibahas berupa motivasi
dan perjuangan orang tua dan perjuangan seperti apa yang akan kita tempuh
selaku mahasiswa.
Begitu menggetarkan jiwaku, hingga aku memutuskan untuk
berhijrah, aku ingin berubah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ketika
itu aku meminta kepada orang tua ku untuk pindah dari kos an ku, karena aku
ingin tinggal di pesantren, aku ingin untuk benar benar mengkaji ilmu agama,
karena ku yakin bahwa jika aku tinggal di pesantren, aku akan bisa untuk benar
benar hijrah dan memperbaiki diri yang begitu jauh dari kata baik dan diri yang
penuh dengan dosa.
Ketika tiba saatnya aku mulai pindah ke pesantren, diri ini
menangis, diri ini merasa ada penyesalan yang begitu mendalam. Sampai dalam
hati aku berkata : “kenapa ya, kok gak dari dulu aku mendapatkan hidayah ingin
berhijrah seperti ini? Melihat pondok pesantren yang akan menjadi tempat
tinggalku kali ini, karena aku akan jauh dari kedua orang tuaku membuat aku
ingin menangis, aku ingin menangis bahagia karena aku menemukan dan aku
mendapatkan hidayah. Aku merasa bahagia dan aku merasa yakin bahwa ini adalah
jalan benar yang ingin aku pilih, aku akan berusaha benar benar hijrah
(keyakinan ku dalam hati).”
Dan memang benar, aktivitas di pondok begitu padet,
hingga aku terpilih menjadi pengurus di pondok, karena apa ? ya karena memang
seorang mahasiswa yang mondok di pesantren, akan menjadi pengurus pondok.
Selain aku sibuk ativitas kuliah, akupun sibuk menjadi
pengurus di pondok.
Kesibukanku kali ini, dan ke fokusanku kali ini telah
membuat aku benar benar menggunakan waktu ku dengan sebaik mungkin, meski
terkadang menjadi manusia yang kadang lupa akan hakikat hidup di dunia ini
menjadi apa, tapi dengan tinggal di pondok, imanku terus terisi, terus
ter-charge layaknya baterai yang habis.
Aku bersyukur sekali padaMu yaRabb, Engkau telah
memberikan aku kebahagiaan, ketenangan hati dan aku menemukan sahabat syurga
yang selalu mengingatkanku akan kebaikan, terimakasih yaRabb
***
Hingga pada suatu hari, aku tergoda akan kedatangan
ikhwan yang mendekatiku. Ku tau jika ikhwan dan akhwat saling dekat itu tidak
baik, namun aku terlena akan keadaan ini. Hingga membuat aku dekat dengannya.
Hari demi hari perasaanku terus dilanda kebahagiaan,
semua dibalut dengan begitu indah, meski ku tau perasaan ini harus aku
kendalikan. Karena kami se pondok, dan kami sama sama menjadi pengurus di
pondok, sehingga membuat kami dekat. Meski tak ada ikatan apapun diantara kami,
tapi perasaan saling suka kami saling utarakan.
Teman sepondok ku tidak ada yang tau kalau aku dekat
dengan ikhwan ini, aku merahasiakannya, karena ku tau, jika mereka tau, mereka
akan langsung menegurku, karena ku tau bahwa ini salah.
Begitulah tinggal di pondok, meski aku telah dekat
dengannya, namun hari demi hari ku semakin ga karuan, meski aku bahagia dekat
dengannya namun kutau bahwa ini salah. Namun ya perasaan ini menolak untuk
mendekat padanya, namun diri ini tetap ingin bersamanya.
Ketika aku sedang dilanda begitu mencintainya, ternyata
dia pergi mengecewakanku. Dia berpindah pondok tanpa sepengetahuanku. Aku tidak
tau alasan dia kenapa pergi dari pondok dan tidak ada kabar sedikitpun padaku.
Aku begitu sakit dan aku begitu terpuruk. Tak pernah ku
tau dan tak pernah kusangka dia akan meninggalkan aku. hari demi hari, bulan
demi bulan, bahkan aku tidak tau kabar dia gimana sekarang. Aku menunggu
ketidak pastian yang menyakitkan bagiku. Aku menunggu ketidak tentuan yang
membuatku terpuruk. Aku sedih dan bahkan aku menangis, karena aku begitu
kecewa.
Hingga pada suatu hari aku mengikuti sebuah kajian yang
didalamnya membahas tentang “Berharap Kepada Allah, bukan Kepada Manusia”
Ketika itu aku merenungi semuanya. Aku mulai mencoba
untuk mengikhlaskan semuanya. Biarlah aku melupakannya. Aku tidak ingin untuk
berharap lagi pada manusia, karena kutau pada akhirnya aku akan dibersamakan
dengan seseorang yang telah Allah takdirkan
***
Tiga tahun berlalu....
Suatu hari, aku tiba tiba memimpikan seseorang yang
pernah dekat dengaku itu, aku merasa heran, kenapa ini bisa terjadi. Kok bisa,
karena sama sekali aku tidak membayangkannya, karena sudah terlalu lama jarak
aku dengan nya.
Tidak lama dari itu, pesan masuk ke whastap ku. Ternyata
pesan itu darinya, dari seseorang yang telah menghilang secara mendadak,
seseorang yang sama sekali tidak ada kabar kepadaku kala itu. Yang telah
membuat aku menangis kecewa, dan membuat aku sadar bahwa berharap itu hanyalah
kepada Allah, bukan kepada manusia.
Tak pernah ku sangka, dia hadir kembali dengan menjadi
pribadi yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya, dia hadir seolah menjadi
jawaban atas doa doa ku sebelumnya.
Dia hadir ingin mengajakku membangun cinta, bahtera rumah
tangga. Ku yakin dia adalah jawaban atas doa doa ku selama ini.
Saat ini aku benar benar menangis bahagia, karena tak
pernah ku sangka, seseorang yang aku cintai, dia kembali hadir dalam
kehidupanku, dengan menjadi pribadi yang selalu aku panjatkan doa kepada Allah,
kehadirannya telah menjawab atas doa doaku selama ini.
Ternyata ku tau dia pergi karena sebuah alasan. Dia pergi
untuk mengurusi pondok pesantren punya orang tua nya. sehingga dia benar benar
memfokuskan diri untuk mengurusi pondok pesantren.
Kutipan :
·
Cinta tidak akan
pernah salah rumah, karena cinta akan selalu tau kemana jalan dia pulang.
·
Tak pernah kusangka
bahwa takdir Allah telah membawa dia kembali, menuju padaku, membangun sebuah
cinta diatas Ridho-Nya
·
Menunggu itu
membuat hati tak karuan, mengikhlaskan itu lebih baik. Karena jika ditakdirkan
bersama, sejauh apapun jarak, seluas apapun jarak dan waktu maka akhirnya pun
akan kembali.
·
Semakin aku
melupakanmu, semakin aku berusaha mengikhlaskanmu, semakin ku yakin perasaan
ini untukmu, karena ku tau bahwa perasaan ini telah ditakdirkan-Nya
·
Keyakinan hati yang
akhirnya membawaku untuk menemukanmu dalam istikhorohku, memilihmu untuk
menjadi penyempurna agamaku dan menjadi imamku. Dan aku menemukanmu dalam
istikhorohku
Where to Bet on Sports To Bet On Sports In Illinois
BalasHapusThe best sports bet 스포츠 토토 사이트 types and bonuses available in Illinois. The most common poormansguidetocasinogambling.com sports worrione betting https://jancasino.com/review/merit-casino/ options 바카라 사이트 available. Bet $20, Win $150, Win $100 or